Jumat, 25 Maret 2011

Gusi Berdarah

Gusi berdarah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan karang gigi (kalkulus) yang menempel pada permukaan gigi. Gigi kita dilapisi oleh lapisan transparan licin yang disebut pellicle. Pellicle yang dikolonisasi oleh bakteri disebut plak. Selanjutnya, bila tidak dibersihkan maka plak dapat mengalami mineralisasi (pengerasan) sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. Biasanya karang gigi dijumpai pada leher gigi.
Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang tampak (terletak di atas garis gusi) tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang tertutup oleh gusi. Pada permukaan karang gigi biasanya juga terdapat koloni bakteri. Koloni bakteri pada plak dan karang gigi inilah yang mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi, yang dimulai dari gingiva (bagian gusi yang dapat kita lihat). Keadaan ini disebut gingivitis (radang gusi). Karena ada peradangan maka gusi menjadi mudah berdarah apabila terkena trauma mekanis, misalnya sikat gigi atau tusuk gigi. Jadi, gusi berdarah adalah tanda awal adanya kerusakan gusi.
Apabila tidak segera ditangani maka karang gigi dapat terus bertambah sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas dan terbentuk adanya kantung pada gusi (disebut periodontal pocket). Kondisi ini disertai juga dengan perdarahan gusi dan kerusakan tulang penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera ditangani gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal. Keadaan ini disebut periodontitis.
Karena penyebabnya adalah koloni bakteri pada plak dan karang gigi, maka solusi masalah ini adalah dengan melakukan pembersihan plak dan karang gigi. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi secara teratur dan benar. Frekuensi menyikat gigi minimal dua kali tiap hari, pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Arah menyikat gigi adalah dari gusi ke arah gigi. Penyikatan gigi dalam arah horizontal tidak dibenarkan karena akan menyebabkan abrasi leher gigi dan resesi gingiva (gusi rahang atas tampak naik, gusi rahang bawah tampak turun, sehingga permukaan akar gigi terlihat).
Karang gigi tidak dapat dibersihkan dengan menyikat gigi. Jadi apabila terdapat karang gigi maka perlu datang ke dokter gigi untuk dilakukan scaling (pembersihan karang gigi). Selanjutnya dokter gigi akan melihat sampai mana kerusakan jaringan penyangga gigi yang terjadi. Apabila hanya terjadi gingivitis, maka tindakan scaling biasanya sudah mencukupi. Tapi bila sudah terjadi periodontitis, maka akan dilakukan perawatan periodontal lebih lanjut. Sebaiknya kita datang ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sehingga masalah dapat ditangani sejak dini.
Selain karang gigi dan plak, perdarahan gusi juga berhubungan dengan beberapa penyakit, antara lain kekurangan vitamin C dan kelainan darah. Kekurangan vitamin C terjadi pada orang yang tidak makan sayur atau buah dalam jangka waktu lama. Gusi pada penderita kekurangan vitamin C menjadi bengkak, berwarna keunguan dan terjadi perdarahan. Keadaan kekurangan vitamin C ini dinamakan Scurvy. Cara penanganannya adalah dengan memberikan vitamin C.
Kelainan darah yang biasanya berkaitan dengan perdarahan gusi adalah leukemia dan trombositopenia. Leukemia adalah keganasan sel darah putih sedangkan trombositopenia adalah kondisi di mana terjadi penurunan jumlah trombosit dalam darah. Pada penderita leukemia, gusi terinfiltrasi oleh sel-sel darah putih ganas. Secara klinis gusi tampak membesar. Karena pada leukemia umumnya juga terjadi trombositopenia maka gusi penderita leukemia juga mudah berdarah. Trombosit adalah salah satu elemen darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Apabila jumlahnya menurun sampai di bawah batas prescription drugs without a prescription online normal maka kemungkinan terjadi perdarahan lebih besar. Trombositopenia dapat merupakan penyakit yang berdiri sendiri atau bagian dari penyakit lain, misalnya demam berdarah. Jadi apabila didapati gusi berdarah disertai gejala-gejala lain seperti badan mudah lelah, demam, penurunan berat badan, berkeringat di waktu malam dan lain-lain sebaiknya segera datang ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Gusi berdarah sering diakibatkan oleh infeksi pada gusi dan tulang yang mendukung gigi. Infeksi gusi ringan terjadi akibat infeksi oleh bakteri yang tumbuh dari sisa makanan yang akan membentuk gumpalan / plaque pada gusi.Infeksi dapat berkembang serius pada lapisan lebih dalam (periodontitis) mengakibatkan terjadinya pemisahan antara gusi dan gigi.Kantung infeksi akanterbentuk pada celah tersebut, tulang terkikis dan gigi menjadi longgar, goyah dan akhirnya terlepas.
Tahap awal penyakit ini biasanya tidak disertai dengan rasa nyeri. Gusi berdarah merupakan satu-satunya gejala.Penyakit gusi merupakan penyakit umum dan hanya dapat dicegah dengan membersihkan gigi secara hati-hati.Jika infeksi telah terbentuk maka perlu ditangani oleh dokter gigi atau ahli periodontist.
Dengan menggunakan alat khusus gumpalan plaque dapat dibuang. Tindakan khusus perlu dilakukan pada plaque yang mengeras.Gumpalan yang telah mengeras tidak dapat dihilangkan dengan cara meng-gosok gigi ataupun memakai dental floss.
Gusi berdarah juga dapat disebabkan oleh sebab lainseperti pada orang meminum obat-obatan seperti aspirin atau obat tertentu lainnya
Kelainan serius pada sel-sel darah dapat juga ditandai dengan gejala gusi berdarah.
Janganlah menganggap normal gusi yang berdarah jika menggosok gigi anggaplah sebagaimana kulit kepala anda yang berdarah waktu menyisir.
Apabila terjadi peradangan gusi, maka gusi berwarna merah tua, bengkak dan mudah berdarah karena meradang.



GUSI BERDARAH BERESIKO PIKUN
Mereka yang mempunyai kebersihan gigi buruk dan mengalami peradangan gusi serta gusi berdarah, lebih berisiko menderita gangguan ingatan yang berkaitan dengan penyakit alzheimer (kepikunan) dan bentuk demensia lainnya. Hal ini merupakan hasil studi dilakukan para peneliti dari Columbia University di New York dan peneliti menyarankan menjaga kebersihan gigi untuk membantu menjaga ketajaman otak hingga usia lanjut.

Bagimana prosesnya? Menurut peneliti, kuman-kuman yang bersembunyi di dalam gusi akan merusak arteri."Dan kerusakan arteri telah dihubungkan dengan kepikunan." Selain itu, lanjut peneliti, kuman tersebut juga memicu peradangan, yang telah dikaitkan dengan gangguan otak termasuk alzheimer.

Menurut peneliti, semakin buruk kondisi gusi mereka, maka risiko mereka mengalami gangguan daya ingat juga semakin besar. Selain itu, terang peneliti, studi ini menambah bukti mengenai pentingnya menggosok gigi secara teratur, flossing, dan memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.

Penelitian sebelumnya telah menyatakan kalau kuman-kuman dibalik penyakit gusi juga menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan lainnya termasuk penyakit jantung, diabetes dan rendahnya jumlah sperma. Dan studi terbaru ini, terang peneliti, menemukan bukti kalau kuman-kuman tersebut juga bisa merusak kemampuan manusia untuk berpikir jernih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar